TEMPO.CO, Wonosobo - Terong belanda tumbuh subur pada sepetak lahan di Dusun Sidorejo, Desa Tieng, Kejajar, Wonosobo, Jawa Tengah. Penduduk Desa Tieng menyebut buah kaya vitamin C itu sebagai kemar. Buah berwarna merah keunguan ini tumbuh di kawasan Dataran Tinggi Dieng.
Suren, eukaliptus, akasia, dan cemara berdiri menjulang di antara kemar. Tanaman semusim, yakni tembakau, kubis, dan kentang hidup di sela tanaman berbatang keras. (Baca: Kerusakan Lingkungan di Dieng Dinilai Parah)
Beragam tumbuhan pada lahan seluas 2.500 meter persegi itu ditanam petani Desa Tieng, Ahmad Aminudin, 45 tahun. Ia menyewa lahan milik Robin, warga Desa Tieng yang kini merantau ke Kalimantan. Lahan ini berada di pinggir jalan utama Wonosobo-Dieng, sekitar sembilan kilometer dari kawasan wisata Dataran Tinggi Dieng.
Longsor berskala kecil kerap mendera lahan yang Ahmad garap setiap musim penghujan tiba. Ahmad yang berhimpun pada Kelompok Tani Konservasi Margo Rukun di desanya resah dengan kondisi ini.
Kelompoknya aktif mengkampanyekan penanaman pohon untuk mengurangi tanaman kentang. “Saya memperbanyak pohon berbatang keras untuk menekan laju erosi tanah,” kata dia ditemui di Desa Tieng, Kejajar, Wonosobo, Sabtu, 25 Oktober 2014.